Harga dapat bervariasi tergantung promosi, lokasi, dan konfigurasi RAM/Penyimpanan.
Samsung Galaxy A55 menempati posisi yang sangat strategis dalam lini produk Samsung. Dikenal sebagai "Raja Kelas Menengah Premium," seri A5X selalu menjadi tolok ukur bagi perangkat lain di segmen harga 5 hingga 7 juta rupiah. Keputusan untuk membeli sebuah smartphone di kelas ini memerlukan pertimbangan matang antara performa, kualitas kamera, daya tahan baterai, dan yang terpenting, dukungan perangkat lunak jangka panjang.
Artikel ini akan mengupas tuntas bukan hanya angka harga jual Samsung A55 baru di pasaran Indonesia, tetapi juga menganalisis apa yang membuat harga tersebut sepadan dengan teknologi yang ditawarkan. Kita akan menelaah setiap aspek dari desain fisik hingga kecanggihan chipset Exynos terbaru yang tertanam di dalamnya, serta bagaimana perangkat ini berdiri tegak menghadapi gempuran kompetitor di pasar global dan domestik.
Harga jual sebuah perangkat baru dipengaruhi oleh tiga faktor utama: biaya produksi komponen (BOM), strategi pemasaran, dan nilai merek (brand equity). Bagi Samsung, seri A55 diposisikan untuk menjembatani jurang antara seri A (value-for-money) dan seri S (flagship). Harga peluncuran A55 biasanya sedikit lebih tinggi dibandingkan pendahulunya, Galaxy A54, merefleksikan peningkatan signifikan pada material bodi dan performa chipset.
Di Indonesia, harga Samsung A55 baru biasanya dikelompokkan berdasarkan konfigurasi memori internal dan RAM. Struktur ini sangat penting karena memengaruhi kemampuan multitasking dan kecepatan akses data pengguna:
Penting untuk dicatat bahwa harga A55 baru cenderung stabil selama 3 hingga 6 bulan pertama setelah rilis resmi. Penurunan harga yang signifikan (diskon resmi) biasanya baru terjadi setelah perangkat memasuki masa 'mid-life cycle' atau mendekati peluncuran suksesornya. Bagi pembeli awal, harga yang tertera adalah harga terbaik yang bisa didapatkan, ditambah bonus pra-pemesanan seperti TWS (True Wireless Stereo) atau perlindungan asuransi tambahan.
Salah satu perubahan paling signifikan pada Samsung A55, yang memengaruhi biaya produksi dan persepsi nilai, adalah peningkatan pada material konstruksi. Samsung secara historis dikritik karena menggunakan bodi polikarbonat (plastik) pada seri A-nya, bahkan di segmen harga premium.
Galaxy A55 memperkenalkan bingkai metal (aluminium) untuk pertama kalinya dalam seri A5X. Transisi dari plastik ke metal ini langsung mengangkat nuansa premium perangkat. Bingkai metal tidak hanya memberikan kesan kokoh dan dingin saat disentuh, tetapi juga meningkatkan daya tahan struktural perangkat. Peningkatan ini adalah alasan substansial mengapa harga A55 berada di batas atas kelas menengah.
Layar adalah interaksi utama pengguna dengan smartphone, dan Samsung tidak pernah berkompromi pada kualitas layar. A55 hadir dengan layar Super AMOLED, yang dikenal karena kontras tak terbatas, warna hitam pekat, dan saturasi warna yang memukau. Detail spesifikasi layarnya meliputi:
Penentuan harga Samsung A55 sangat bergantung pada inovasi di balik dapur pacunya, yaitu chipset Exynos 1480. Exynos telah berevolusi pesat, dan seri 1480 diposisikan sebagai pendorong utama bagi peningkatan performa dari A54.
Exynos 1480 umumnya dibangun di atas proses manufaktur 4nm atau 5nm (tergantung generasi spesifik saat rilis), menawarkan efisiensi daya yang jauh lebih baik daripada prosesor lama. Efisiensi ini krusial untuk perangkat 5G, memastikan perangkat tetap dingin saat beban kerja tinggi dan memperpanjang masa pakai baterai.
Peningkatan inti CPU dan clock speed memastikan bahwa A55 mampu menangani aplikasi berat dan multitasking tanpa hambatan yang berarti. Skor benchmark (seperti AnTuTu atau Geekbench) seringkali menempatkan A55 setara, atau bahkan melampaui, beberapa pesaing yang menggunakan Snapdragon di kelas yang sama, terutama dalam hal pengelolaan termal yang konsisten.
Salah satu titik penjualan terbesar A55 adalah integrasi unit pemrosesan grafis (GPU) yang dikembangkan dari arsitektur AMD RDNA. GPU Xclipse (seringkali Xclipse 530 atau varian lain) yang digunakan pada 1480 membawa teknologi ray tracing level hardware ke segmen mid-range. Walaupun implementasinya mungkin sederhana, potensi ini menawarkan kualitas grafis yang superior untuk gaming yang mendukung fitur tersebut.
Bagi para gamer, ini berarti kemampuan untuk menjalankan judul-judul berat seperti Genshin Impact atau PUBG Mobile pada pengaturan grafis tinggi dengan frame rate yang stabil. Keberadaan GPU berteknologi tinggi seperti ini adalah faktor yang signifikan dalam membenarkan harga premium A55.
A55 biasanya menggunakan RAM LPDDR4X atau LPDDR5 (tergantung ketersediaan komponen) yang cepat, dipadukan dengan penyimpanan UFS 3.1. Kecepatan baca/tulis UFS 3.1 jauh melampaui standar UFS 2.2 yang sering digunakan pada ponsel yang lebih murah, yang berarti:
Di mata konsumen, kualitas kamera sering kali menjadi faktor penentu harga yang paling penting. Samsung Galaxy A55 melanjutkan tradisi kamera serbaguna yang sangat baik, didukung oleh kecerdasan buatan (AI) yang semakin canggih.
A55 umumnya dilengkapi dengan konfigurasi tiga kamera belakang, dipimpin oleh sensor utama beresolusi tinggi (misalnya 50MP). Namun, resolusi bukanlah segalanya. Nilai investasi pada kamera A55 terletak pada dua fitur utama:
OIS adalah fitur hardware yang secara fisik menggerakkan lensa untuk mengimbangi guncangan tangan. Ini adalah fitur premium yang sangat meningkatkan kualitas foto dan video, terutama dalam kondisi kurang cahaya. Kehadiran OIS yang stabil pada A55 memastikan bahwa foto dalam kondisi remang-remang tetap tajam dan video terlihat profesional tanpa guncangan berlebihan. Biaya implementasi OIS adalah salah satu komponen yang mendorong harga jual A55.
Kamera A55, berkat pemrosesan Exynos 1480, memanfaatkan algoritma AI Samsung yang canggih untuk fitur Nightography. Ini memungkinkan kamera mengambil beberapa bidikan dalam waktu singkat dan menggabungkannya menjadi satu foto yang cerah, minim noise, dan detail, bahkan di lingkungan yang sangat gelap. Kemampuan kamera yang mumpuni di malam hari adalah pembeda utama antara ponsel mid-range biasa dan mid-range premium.
Selain kamera utama, lensa ultra-wide (sekitar 12MP) pada A55 menawarkan bidang pandang yang luas, sangat berguna untuk memotret pemandangan atau arsitektur. Kualitas sensor ultra-wide di A55 cenderung lebih baik daripada pesaing, dengan distorsi tepi yang dikelola dengan baik. Kamera macro (biasanya 5MP) memungkinkan pengguna untuk mengeksplorasi detail kecil, meskipun penggunaannya lebih jarang.
Kapasitas baterai pada Samsung A55 umumnya mempertahankan standar tinggi di kelasnya, seringkali 5000 mAh. Kombinasi kapasitas besar ini dengan efisiensi Exynos 1480 yang baru memastikan daya tahan baterai yang luar biasa, seringkali mencapai dua hari penggunaan ringan atau satu hari penuh penggunaan berat.
Meskipun daya tahan baterai A55 sangat baik, kecepatan pengisian daya sering menjadi perdebatan dalam konteks harganya. A55 biasanya didukung pengisian cepat 25W. Sementara 25W cukup memadai untuk mengisi penuh baterai 5000 mAh dalam waktu sekitar 90 menit, kompetitor di rentang harga yang sama sering menawarkan pengisian daya 60W, 80W, bahkan 120W.
Keputusan Samsung untuk mempertahankan 25W adalah bagian dari strategi keamanan dan umur panjang baterai mereka, namun ini adalah salah satu faktor yang mungkin membuat calon pembeli membandingkannya dengan ponsel pesaing. Lebih lanjut, kebijakan Samsung untuk tidak menyertakan adaptor charger dalam kotak penjualan adalah biaya tambahan tersembunyi yang harus diperhitungkan pembeli saat menghitung total harga baru A55. Adaptor 25W resmi Samsung (Super Fast Charging) harus dibeli terpisah, menambah sekitar Rp 200.000 hingga Rp 350.000 pada biaya total.
Inilah komponen kunci yang sering diabaikan dalam perbandingan harga, tetapi merupakan alasan utama mengapa A55 menawarkan nilai jangka panjang yang superior dibandingkan hampir semua pesaingnya.
Samsung menawarkan kebijakan pembaruan perangkat lunak terbaik di dunia Android, bahkan untuk seri mid-range mereka. Untuk A55, janji ini seringkali mencakup:
Dukungan jangka panjang ini memiliki dampak langsung pada nilai jual kembali (resale value) dan total biaya kepemilikan (TCO). Membeli A55 berarti Anda mendapatkan ponsel yang relevan dan aman untuk waktu yang jauh lebih lama, mengurangi frekuensi pembelian perangkat baru.
Salah satu fitur yang mendukung harga premium A55 adalah integrasi penuh Samsung Knox. Knox adalah platform keamanan berlapis hardware dan software yang melindungi data sensitif. Fitur ini sangat menarik bagi pengguna korporat atau mereka yang sangat peduli tentang privasi data, karena menawarkan enkripsi tingkat tinggi dan isolasi data pribadi dari data kerja.
Untuk memahami sepenuhnya nilai dari harga Samsung A55 baru, kita harus membandingkannya secara langsung dengan perangkat di sekitarnya. Perbandingan ini akan menunjukkan di mana Samsung berinvestasi dan di mana mereka mengambil keuntungan kompetitif.
Ketika A55 diluncurkan, harga A54 langsung mengalami penurunan signifikan. Bagi konsumen yang berorientasi pada anggaran, A54 menjadi pilihan menarik. Namun, A55 menawarkan peningkatan mendasar yang membenarkan perbedaan harga:
| Fitur Kunci | Samsung Galaxy A54 | Samsung Galaxy A55 |
|---|---|---|
| Desain Bingkai | Plastik Polikarbonat | Aluminium (Premium) |
| Chipset | Exynos 1380 | Exynos 1480 (Peningkatan Performa GPU) |
| Performa Grafis | Mali GPU (Konvensional) | Xclipse GPU (Berdasarkan AMD RDNA) |
| Perlindungan Layar | Gorilla Glass 5 | Gorilla Glass Victus+ (atau setara, Lebih Kuat) |
| Dukungan Software | Mendapatkan 1 Tahun Lebih Sedikit | Mendapatkan 1 Tahun Lebih Banyak |
Kesimpulan Komparasi: A55 membenarkan harganya melalui peningkatan material bodi, yang secara langsung memengaruhi daya tahan dan rasa premium, serta peningkatan signifikan pada performa grafis untuk gaming.
Pesaing utama A55 seringkali datang dari merek Cina yang agresif menawarkan spesifikasi sangat tinggi (seperti pengisian cepat 120W atau sensor kamera 200MP) dengan harga yang sama atau sedikit lebih murah. Meskipun angka spesifikasi kompetitor mungkin terlihat lebih impresif di atas kertas, Samsung menjual A55 berdasarkan paket keseluruhan:
Oleh karena itu, ketika Anda membayar harga A55 baru, Anda tidak hanya membayar spesifikasi hari ini, tetapi juga stabilitas, keamanan, dan dukungan selama lima tahun ke depan.
Harga yang tertera pada peluncuran (MSRP) seringkali hanyalah titik awal. Pembeli cerdas harus memahami strategi di balik harga ritel A55 di Indonesia.
TCO adalah metrik yang lebih realistis daripada hanya melihat harga beli. Jika Anda membeli ponsel seharga Rp 5.000.000 (Kompetitor X) yang hanya didukung selama 2 tahun dan harus diganti, TCO per tahun adalah Rp 2.500.000. Jika Anda membeli Samsung A55 seharga Rp 6.500.000 yang dapat digunakan dengan aman selama 4 tahun berkat pembaruan OS, TCO per tahun turun menjadi Rp 1.625.000.
Dengan mempertimbangkan nilai jual kembali yang relatif tinggi pada ponsel Samsung dibandingkan merek lain, A55 menawarkan TCO yang sangat kompetitif.
Harga A55 juga mencerminkan akses ke ekosistem Samsung yang luas dan fitur produktivitas yang dirancang untuk pengalaman pengguna yang lebih kaya.
One UI, antarmuka kustom Samsung, adalah salah satu yang paling matang dan kaya fitur di pasar. Pada A55, One UI dioptimalkan untuk performa cepat dan penggunaan satu tangan. Fitur-fitur yang menambah nilai premium meliputi:
Bagi pengguna yang sudah memiliki perangkat Samsung lain (seperti Galaxy Buds, Galaxy Watch, atau tablet Galaxy), A55 berfungsi sebagai pusat kontrol yang mulus. Fitur seperti Auto Switch (perpindahan audio otomatis antara perangkat), Quick Share (transfer file cepat), dan Continuity (melanjutkan browsing atau mengetik di perangkat lain) menambah nilai yang tidak bisa ditiru oleh merek lain.
Kenyamanan integrasi ini merupakan komponen non-finansial yang membenarkan harga Samsung A55 baru, terutama bagi mereka yang sudah terikat pada ekosistem Galaxy.
Saat meninjau harga sebuah smartphone baru, penting untuk melihat prospek perangkat tersebut di masa depan. Apakah A55 akan tetap relevan dalam dua atau tiga tahun ke depan?
Samsung A55 sepenuhnya siap untuk jaringan 5G Sub-6GHz yang kini sedang berkembang di Indonesia. Kecepatan 5G yang didukung oleh modem terintegrasi Exynos 1480 memastikan koneksi yang cepat dan stabil. Selain itu, dukungan Wi-Fi 6 (atau Wi-Fi 6E, tergantung model) menjamin kecepatan internet rumah yang optimal, menjadikannya perangkat yang relevan untuk jangka waktu yang lama.
Dengan semakin populernya fitur AI generatif (seperti Circle to Search atau fitur edit foto berbasis AI yang diperkenalkan di seri S), pertanyaan muncul mengenai berapa banyak fitur AI ini yang akan diporting ke A55. Berkat chipset Exynos 1480 yang kuat dan dukungan software yang panjang, A55 memiliki kemampuan komputasi yang memadai untuk menerima sebagian besar fitur AI yang akan datang, meskipun mungkin versi yang lebih ringan daripada seri flagship. Kemampuan beradaptasi terhadap tren teknologi AI ini meningkatkan nilai jual kembali dan umur pakai perangkat.
Harga Samsung Galaxy A55 baru di Indonesia, yang berada di kisaran Rp 6.000.000 hingga Rp 7.000.000 tergantung varian, adalah cerminan dari peningkatan kualitas material, peningkatan signifikan pada performa grafis chipset Exynos, dan jaminan dukungan perangkat lunak jangka panjang yang tidak tertandingi.
Bagi konsumen yang mencari perangkat dengan rasa flagship (bingkai metal, layar superior, OIS pada kamera), performa harian yang mulus, dan yang terpenting, investasi yang aman dari segi dukungan keamanan dan OS hingga lima tahun ke depan, Samsung A55 menawarkan proposisi nilai yang sangat kuat.
Keputusan harga Samsung A55 bukan hanya tentang spesifikasi mentah, tetapi tentang memberikan pengalaman premium yang konsisten, aman, dan berkelanjutan. Meskipun beberapa pesaing mungkin menawarkan kecepatan pengisian daya yang lebih tinggi, A55 memenangkan persaingan dalam hal ekosistem, kualitas bodi, dan komitmen jangka panjang pada perangkat lunak.
Pada akhirnya, harga yang dibayarkan untuk Samsung A55 baru adalah harga yang dibayar untuk ketenangan pikiran, jaminan kualitas, dan perangkat yang dirancang untuk bertahan lebih lama dari siklus penggantian ponsel biasa.
Variasi RAM (Random Access Memory) pada Samsung A55, yang umumnya tersedia dalam pilihan 8GB, memainkan peran krusial dalam struktur harga. Peningkatan RAM, misalnya dari 6GB ke 8GB atau dari 8GB ke 12GB (jika tersedia), memiliki dampak biaya yang nyata karena RAM adalah komponen yang relatif mahal. Namun, dampaknya pada pengalaman pengguna sangat signifikan, terutama dalam konteks One UI yang kaya fitur.
Pada kelas mid-range premium, RAM 8GB kini dianggap sebagai standar minimum. Ponsel modern tidak hanya menjalankan aplikasi, tetapi juga harus mengelola banyak proses latar belakang, termasuk aplikasi sistem, pembaruan keamanan, dan fitur AI yang memerlukan alokasi memori yang besar. RAM 8GB pada A55 memastikan bahwa:
Samsung juga melengkapi A55 dengan fitur RAM Plus, yang memungkinkan perangkat menggunakan sebagian dari penyimpanan internal (storage) sebagai RAM virtual. Meskipun ini bukan pengganti RAM fisik, fitur ini sangat membantu saat terjadi lonjakan kebutuhan memori mendadak. Misalnya, A55 8GB dapat diperluas hingga 16GB (8GB fisik + 8GB virtual) untuk situasi darurat. Nilai tambah ini meningkatkan fleksibilitas perangkat tanpa harus membayar biaya RAM fisik tambahan yang mahal.
Layar Super AMOLED A55 bukan hanya indah untuk dilihat, tetapi juga dirancang dengan mempertimbangkan kesehatan pengguna. Kualitas layar premium ini merupakan bagian integral dari harga jualnya.
Layar AMOLED menggunakan peredupan PWM (Pulse Width Modulation) pada tingkat kecerahan rendah. PWM dapat menyebabkan kelelahan mata bagi sebagian kecil pengguna yang sensitif. Samsung terus berupaya meningkatkan frekuensi PWM pada layarnya. Meskipun A55 mungkin tidak memiliki teknologi peredupan DC penuh (yang biasanya ditemukan di flagship yang lebih mahal), kualitas panel Samsung memastikan flicker yang minimal dibandingkan panel AMOLED yang lebih murah.
Setiap unit A55 baru telah dikalibrasi di pabrik untuk akurasi warna yang tinggi. Layar A55 mendukung cakupan warna DCI-P3 penuh, menjadikannya ideal bagi kreator konten yang memerlukan representasi warna yang akurat saat mengedit foto atau video. Kemampuan untuk beralih antara mode warna Vivid (terjenuh) dan Natural (akurat) menawarkan fleksibilitas yang sangat berharga.
Samsung A55 umumnya dilengkapi dengan kamera depan 32MP. Meskipun fokus sering diletakkan pada kamera belakang, kamera depan memiliki peran penting dalam harga jual, mengingat dominasi media sosial dan video call.
Sensor 32MP A55 memungkinkan detail yang sangat baik, terutama di lingkungan yang terang. Kualitas ini sangat penting untuk konten kreator yang sering merekam vlog atau melakukan siaran langsung. Selain resolusi tinggi, perangkat lunak Samsung juga menyediakan:
Investasi Samsung pada sensor kamera depan kelas atas adalah bagian dari upaya mereka untuk menarik segmen pasar yang berorientasi pada gaya hidup dan kreasi konten.
Membayar harga A55 baru berarti mendapatkan jaminan konektivitas yang mutakhir. Selain 5G dan Wi-Fi 6, ada beberapa standar konektivitas lain yang penting:
A55 dilengkapi dengan Bluetooth versi terbaru (biasanya 5.3), yang menawarkan konsumsi daya lebih rendah dan jangkauan yang lebih baik. Ini sangat penting untuk penggunaan perangkat audio nirkabel, terutama bagi pengguna Galaxy Buds yang ingin memaksimalkan kualitas audio. Dukungan codec audio resolusi tinggi (seperti LDAC atau Samsung Seamless Codec) memastikan pengalaman mendengarkan musik yang mendekati kualitas CD, faktor yang penting bagi audifil.
Fitur NFC (Near Field Communication) sudah menjadi standar, tetapi integrasinya yang mulus dengan Samsung Pay/Wallet pada A55 menambah nilai praktis. Pengguna dapat dengan mudah melakukan pembayaran contactless, isi ulang kartu elektronik, dan transfer data cepat, yang semuanya merupakan fitur esensial dalam ekosistem perkotaan modern di Indonesia.
Saat menghitung total harga kepemilikan A55 baru, pembeli harus mempertimbangkan biaya aksesori esensial. Meskipun harganya bersaing, ketiadaan beberapa aksesori dalam kotak memerlukan pengeluaran tambahan.
Dengan memperhitungkan biaya tambahan ini, harga operasional Samsung A55 baru mungkin sedikit lebih tinggi di awal, tetapi investasi ini menjamin masa pakai perangkat yang optimal dan perlindungan yang memadai.
Komponen harga A55 yang semakin meningkat adalah investasi Samsung dalam kapabilitas pemrosesan data di dalam perangkat (on-device processing), yang sangat bergantung pada NPU (Neural Processing Unit) di dalam Exynos 1480.
NPU adalah mesin AI khusus yang menangani tugas-tugas kecerdasan buatan. Pada A55, NPU digunakan untuk:
Peningkatan daya NPU dibandingkan Exynos seri sebelumnya adalah alasan teknis lain yang membenarkan harga premium, karena memberikan kemampuan "pintar" pada ponsel yang tidak dimiliki oleh ponsel di segmen harga di bawahnya.
Ketika Anda membeli Samsung A55 baru dengan harga resmi, Anda juga membeli akses ke ekosistem purnajual yang superior. Ini adalah nilai tak terlihat yang harus dimasukkan dalam analisis harga.
Samsung memiliki salah satu jaringan pusat layanan terbesar dan paling terpercaya di seluruh Indonesia. Ini berarti jika terjadi kerusakan hardware, proses klaim garansi dan perbaikan cenderung lebih cepat dan lebih mudah. Ketersediaan suku cadang resmi juga terjamin, yang merupakan faktor penting dalam menjaga umur panjang perangkat.
Popularitas seri A5X menciptakan komunitas pengguna yang sangat aktif. Ini berarti dukungan informal (forum, tips, pemecahan masalah) mudah ditemukan secara online. Kekayaan sumber daya komunitas ini membantu pengguna memaksimalkan potensi A55 dan dengan cepat menyelesaikan masalah tanpa harus selalu mengunjungi pusat layanan resmi.
Desain fisik "Key Island" (area tombol power dan volume yang sedikit menonjol) pada A55, yang awalnya diperkenalkan pada seri flagship, adalah sentuhan estetika yang juga berkontribusi pada persepsi premium dan harga. Desain ini memerlukan presisi manufaktur yang lebih tinggi pada bingkai aluminium.
Perhatian terhadap detail desain ini menunjukkan bahwa Samsung tidak hanya berfokus pada spesifikasi internal, tetapi juga pada pengalaman sentuhan dan visual yang lebih dekat dengan seri S. Bagi banyak pengguna, elemen desain yang membedakan ini layak mendapatkan label harga premium.
Samsung A55 menawarkan pengalaman multimedia yang solid, yang sekali lagi membedakannya dari pesaing mid-range yang lebih fokus pada harga rendah.
A55 dilengkapi dengan speaker stereo (satu di bawah, satu di earpiece) yang dikalibrasi untuk menghasilkan suara yang seimbang dan keras. Dukungan Dolby Atmos (saat menggunakan headphone atau speaker internal) meningkatkan kualitas audio, memberikan pengalaman mendengarkan yang lebih imersif, baik saat menonton film maupun bermain game. Kualitas audio yang baik adalah fitur yang seringkali membutuhkan komponen hardware audio yang lebih mahal.
Keputusan Samsung untuk menghilangkan jack headphone 3.5mm pada seri A5X sejak beberapa generasi lalu, dan juga pada A55, merupakan bagian dari strategi desain premium (untuk ketahanan air dan desain tipis). Meskipun ini mungkin menjadi kekurangan bagi sebagian pengguna, hal ini mendorong adopsi audio nirkabel, yang kini didukung sepenuhnya oleh Bluetooth 5.3 A55.
Secara keseluruhan, setiap komponen perangkat keras dan janji perangkat lunak pada Samsung Galaxy A55 baru telah dikurasi untuk memberikan pengalaman yang seimbang antara performa, desain, dan dukungan jangka panjang, yang pada akhirnya membenarkan harga jualnya di pasar mid-range premium Indonesia.