Membongkar struktur harga, spesifikasi, dan posisi Realme C71 dalam persaingan pasar ponsel kelas entry-level.
Segmen ponsel pintar kelas pemula atau entry-level selalu menjadi medan pertempuran sengit di pasar Indonesia. Dalam konteks ini, seri C dari Realme telah memposisikan diri sebagai pemain kunci yang menawarkan kombinasi menarik antara spesifikasi memadai dan banderol yang sangat terjangkau. Kehadiran Realme C71, sebagai penerus dari lini C yang sukses, tentu saja menarik perhatian besar, khususnya terkait faktor utama penentu keputusan konsumen: harga Realme C71.
Memahami harga sebuah perangkat tidak hanya sebatas mengetahui angka Rupiah yang harus dibayarkan, melainkan juga menganalisis nilai yang ditawarkan dari setiap komponen yang terpasang. Realme C71 diharapkan membawa peningkatan signifikan dibanding pendahulunya, terutama di sektor performa chipset, kualitas kamera, dan ketahanan baterai, sambil tetap mempertahankan harga yang kompetitif. Analisis ini akan mengupas tuntas struktur harga C71, faktor-faktor yang memengaruhinya, serta perbandingan nilai dengan kompetitor terdekat.
Ponsel ini dirancang untuk pengguna yang membutuhkan perangkat multifungsi untuk kebutuhan harian, mulai dari komunikasi dasar, mengakses media sosial, hingga sesi bermain game ringan hingga menengah. Oleh karena itu, penetapan harga jual harus sangat presisi. Jika terlalu tinggi, ia akan berhadapan langsung dengan lini ponsel kelas menengah yang lebih mumpuni; jika terlalu rendah, marjin keuntungan akan menipis, dan kualitas komponen mungkin harus dikorbankan. Keseimbangan inilah yang menjadi fokus utama strategi penetapan harga Realme C71 di pasar domestik.
Faktor regional di Indonesia juga memainkan peran vital. Harga di Jakarta, yang sering kali merupakan harga acuan resmi, mungkin berbeda tipis dengan harga di daerah pedalaman atau di luar pulau Jawa. Disparitas ini disebabkan oleh biaya logistik dan distribusi yang menambah beban operasional pengecer. Oleh karena itu, ketika membahas harga resmi, kita perlu mengasumsikan ini adalah harga eceran tertinggi yang disarankan (HET) di kota-kota besar.
Ketika berbicara tentang harga Realme C71, kita harus mempertimbangkan beberapa varian konfigurasi yang ditawarkan. Secara tradisional, seri C Realme hadir dalam dua hingga tiga konfigurasi utama yang membedakan RAM dan penyimpanan internal (ROM). Varian RAM/ROM ini adalah penentu utama perbedaan harga di rak toko.
Prediksi harga ini didasarkan pada tren penetapan harga Realme untuk segmen C-series yang biasanya berada di rentang Rp 1.500.000 hingga Rp 2.500.000 untuk model baru saat peluncuran. Fluktuasi kurs mata uang Rupiah terhadap Dolar AS, yang sangat memengaruhi biaya impor komponen, juga menjadi variabel penting dalam menentukan harga akhir.
Penting untuk dicatat bahwa harga di atas adalah harga peluncuran resmi. Dalam masa promosi pertama (flash sale), seringkali ada diskon tambahan sebesar Rp 100.000 hingga Rp 200.000, membuat harga Realme C71 menjadi sangat menggiurkan dan memicu penjualan massal pada hari-hari pertama ketersediaan.
Harga ponsel pintar, terutama di segmen budget, sangat dinamis. Setelah tiga hingga empat bulan pasca-peluncuran, harga cenderung stabil, dan mulai mengalami penurunan bertahap. Penurunan ini dipicu oleh beberapa faktor:
Di pasar bekas (second-hand), depresiasi harga C71 diperkirakan cukup cepat, mencapai 20-30% dari harga baru dalam enam bulan pertama pemakaian, standar untuk ponsel di kelas ini. Nilai jual kembalinya sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik, kelengkapan kotak, dan sisa masa garansi resmi. Konsumen yang mencari harga Realme C71 termurah seringkali beralih ke pasar bekas setelah setahun perangkat tersebut dirilis, di mana harga sudah sangat jatuh.
Penentuan harga jual sangat terkait erat dengan biaya material (BOM - Bill of Materials). Setiap peningkatan spesifikasi, sekecil apapun, akan memengaruhi biaya produksi dan pada akhirnya, harga jual ke konsumen.
Chipset adalah jantung dari perangkat. Untuk menjaga harga Realme C71 tetap kompetitif di bawah Rp 2.5 juta, Realme kemungkinan besar akan menggunakan chipset dari MediaTek Helio G-series (misalnya Helio G88 atau G90) atau dari seri Snapdragon 6xx yang hemat energi. Pemilihan chipset ini adalah kompromi antara performa gaming yang layak dan efisiensi biaya produksi.
Jika C71 menggunakan Helio G88, harga dapat dipertahankan di batas bawah, menawarkan performa yang stabil namun tidak luar biasa untuk game berat. Sebaliknya, jika Realme berani menggunakan chipset yang sedikit lebih baru atau lebih bertenaga, misalnya Dimensity 700 series, ini akan mendorong harga varian tertinggi mendekati Rp 2.7 juta, tetapi menawarkan konektivitas 5G, sebuah fitur premium yang meningkatkan nilai jual secara drastis.
Kapasitas RAM juga memegang peranan krusial. Penggunaan teknologi RAM LPDDR4X standar (bukan LPDDR5 yang lebih mahal) adalah langkah penghematan yang lazim di segmen ini. Namun, memastikan C71 hadir dengan setidaknya 6GB RAM di varian utamanya adalah keharusan mutlak untuk mempertahankan daya saing.
Layar adalah salah satu komponen termahal kedua setelah chipset. Untuk menjaga harga Realme C71 tetap rendah, C71 kemungkinan besar akan menggunakan panel IPS LCD, bukan AMOLED. Namun, tren saat ini menunjukkan adanya peningkatan pada kualitas refresh rate.
Kapasitas baterai besar (5000 mAh) telah menjadi fitur wajib. Kapasitas ini tidak lagi dianggap sebagai fitur premium, melainkan standar. Perbedaan harga kini terletak pada kecepatan pengisian daya (fast charging).
Jika C71 masih menggunakan pengisian 18W, harga Realme C71 akan tetap di batas bawah. Namun, jika Realme meningkatkan kemampuan pengisian cepat menjadi 33W (seperti yang mereka lakukan pada beberapa model C-series yang lebih baru), ini akan menaikkan biaya produksi adaptor daya dan sirkuit manajemen baterai, berpotensi menaikkan harga jual Rp 100.000 hingga Rp 150.000. Pengisian daya cepat 33W menawarkan nilai jual yang sangat signifikan dan membenarkan sedikit kenaikan harga bagi banyak konsumen yang menghargai efisiensi waktu.
Tren kamera di segmen entry-level saat ini adalah penggunaan sensor utama yang beresolusi tinggi, meskipun sensor pendukung (ultra-wide, makro, depth) mungkin memiliki resolusi rendah. Jika C71 menggunakan sensor utama 50MP atau 64MP, ini adalah investasi besar yang menaikkan BOM.
Namun, jika Realme memilih sensor 48MP yang lebih hemat biaya, mereka dapat mengalokasikan anggaran untuk komponen lain. Keputusan ini sangat sensitif terhadap harga. Sensor yang lebih besar dan mumpuni akan menjustifikasi harga yang lebih tinggi. Konsumen kelas ini mengharapkan setidaknya kamera utama yang mumpuni, kamera ultra-wide yang berfungsi, dan kamera depan yang baik untuk swafoto (minimal 8MP).
Untuk menilai apakah harga Realme C71 wajar, kita perlu membandingkannya dengan dua atau tiga pesaing utama dari merek dominan lainnya di segmen harga yang sama, yaitu Samsung Galaxy A-series budget dan Xiaomi Redmi series.
Redmi seringkali menjadi patokan dalam hal spesifikasi versus harga. Jika C71 varian 6GB/128GB dipatok Rp 2.200.000, maka ia akan bersaing langsung dengan model Redmi Note yang menawarkan layar AMOLED (jika ada) dan pengisian daya 67W. Dalam skenario ini, C71 harus unggul di sektor lain, mungkin dalam hal desain, kualitas build, atau performa chipset yang sedikit lebih stabil.
Jika Redmi menawarkan spesifikasi yang hampir identik dengan harga sedikit lebih murah (Rp 2.100.000), Realme harus membenarkan selisih harga Rp 100.000 tersebut melalui janji kualitas software yang lebih baik, minimnya iklan pada Realme UI, atau layanan purna jual yang lebih unggul. Persaingan harga di titik Rp 2 juta ini sangat ketat, di mana selisih Rp 50.000 pun bisa memindahkan keputusan pembelian dari satu merek ke merek lain.
Samsung, dengan kekuatan mereknya, seringkali mematok harga sedikit lebih tinggi untuk spesifikasi yang serupa di segmen A-series budget (misalnya A14 atau A15). Jika Samsung A15 4GB/128GB dijual Rp 2.300.000, dan C71 6GB/128GB dijual Rp 2.200.000, Realme secara otomatis menawarkan nilai RAM dan performa yang lebih baik untuk harga yang lebih murah. Konsumen yang berorientasi pada nilai spesifikasi (spec-conscious) akan memilih C71, sedangkan konsumen yang sensitif terhadap merek (brand-conscious) mungkin tetap memilih Samsung.
Strategi Realme C71 adalah menawarkan spesifikasi "kelas menengah" dengan harga "kelas pemula". Hal ini memaksa para pesaing untuk menurunkan harga atau meningkatkan spesifikasi mereka, menciptakan perang harga yang menguntungkan konsumen.
Kehadiran 5G adalah pembeda harga yang besar. Jika Realme C71 adalah ponsel 4G, harga maksimalnya harus berada di bawah Rp 2.5 juta. Jika C71 adalah ponsel 5G termurah yang ditawarkan Realme, maka harga jualnya bisa sedikit di atas Rp 2.5 juta, tetapi akan langsung menjadi primadona karena menawarkan fitur masa depan dengan harga yang sangat terjangkau. Keuntungan chipset 5G (seperti Dimensity 700) tidak hanya pada koneksi, tetapi juga pada efisiensi daya dan performa yang lebih baik, yang secara inheren meningkatkan nilai perangkat dan membenarkan harga yang lebih tinggi.
Cara Realme memasarkan C71 sangat memengaruhi harga Realme C71 yang diterima konsumen. Strategi pemasaran yang efisien dapat mengurangi biaya overhead, yang pada akhirnya memungkinkan penetapan harga jual yang lebih rendah tanpa mengorbankan kualitas komponen.
Di Indonesia, penjualan flash sale di platform e-commerce besar seperti Shopee atau Tokopedia memungkinkan Realme menawarkan harga diskon yang sangat menarik. Harga yang tercantum pada flash sale (seringkali Rp 100.000 - Rp 200.000 lebih murah dari HET) adalah harga paling agresif yang bisa didapatkan oleh konsumen. Harga ini seringkali disebut sebagai 'harga perkenalan' atau 'harga perdana'.
Sebaliknya, harga di toko fisik atau distributor resmi cenderung lebih tinggi. Selisih harga ini dibutuhkan oleh pengecer untuk menutupi biaya operasional toko, gaji karyawan, dan marjin keuntungan. Konsumen harus memutuskan apakah diskon online sepadan dengan risiko pengiriman dan ketidakmampuan untuk memeriksa unit secara langsung sebelum pembelian.
Garansi resmi selama 12 bulan adalah standar. Namun, beberapa pengecer tidak resmi (black market) mungkin menjual C71 impor dengan harga yang jauh lebih murah. Konsumen yang mencari harga Realme C71 terendah seringkali tergoda oleh penawaran ini. Namun, kurangnya garansi resmi dan ketidakpastian dukungan perangkat lunak akan sangat mengurangi nilai jangka panjang perangkat tersebut.
Garansi resmi Realme memberikan rasa aman, dan biaya untuk menyediakan layanan purna jual yang andal sudah termasuk dalam harga jual resmi. Oleh karena itu, harga resmi yang sedikit lebih tinggi adalah investasi dalam ketenangan pikiran dan dukungan teknis di masa depan.
Nilai jual C71 tidak hanya berhenti pada perangkat kerasnya. Janji pembaruan sistem operasi ke versi Android terbaru dan pembaruan keamanan selama minimal dua tahun adalah komitmen yang menambah nilai. Biaya tim pengembangan software dan uji coba pembaruan ini juga tercermin dalam harga jual awal. Sebuah ponsel dengan janji pembaruan jelas memiliki nilai harga yang lebih stabil dan depresiasi yang lebih lambat.
Pengalaman pengguna sehari-hari C71 akan menjadi kunci untuk membenarkan banderol harganya. Ponsel di kelas ini harus memberikan performa yang "cukup baik" di segala aspek, tanpa ada kelemahan fatal yang mengganggu penggunaan dasar.
Meskipun bukan ponsel gaming, C71 harus mampu menjalankan game populer seperti Mobile Legends, PUBG Mobile, atau Genshin Impact (di pengaturan terendah) dengan frame rate yang stabil. Jika chipset yang dipilih mampu mengelola suhu dengan baik (tidak cepat panas) selama sesi gaming 30-45 menit, ini menunjukkan optimasi perangkat keras yang baik. Kemampuan termal yang superior dapat menjustifikasi harga yang sedikit lebih tinggi dibandingkan pesaing yang cepat mengalami throttling (penurunan performa akibat panas).
Kualitas foto, terutama di kondisi pencahayaan yang cukup, seringkali menjadi pembeda. Jika C71 mampu menghasilkan foto dengan detail yang tajam dan warna yang akurat, berkat optimasi software pemrosesan gambar (ISP) yang canggih, maka harga jualnya akan terasa lebih masuk akal. Sensor yang baik, bahkan jika tidak terlalu besar, ditambah dengan perangkat lunak yang cerdas (misalnya mode Malam yang efektif), memberikan nilai tambah yang besar bagi konsumen.
Nilai tambah dari mode malam atau kemampuan fotografi komputasi yang ditingkatkan menunjukkan bahwa Realme tidak hanya berinvestasi pada sensor fisik, tetapi juga pada penelitian dan pengembangan perangkat lunak, yang biayanya juga tercermin dalam harga akhir. Konsumen bersedia membayar sedikit lebih mahal untuk ponsel yang kameranya dapat diandalkan di berbagai situasi pencahayaan.
Bagi investor atau konsumen yang sering berganti ponsel, memahami bagaimana harga Realme C71 akan terdepresiasi adalah sangat penting. Ponsel di segmen entry-level umumnya mengalami depresiasi yang cepat karena volume produksi yang tinggi dan siklus rilis model baru yang cepat.
Depresiasi yang cepat ini menandakan bahwa C71 adalah pembelian yang baik untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama (di atas 2 tahun), tetapi bukan investasi yang baik untuk dijual kembali dalam waktu singkat. Konsumen harus memaksimalkan pemakaiannya untuk mendapatkan nilai penuh dari harga yang telah dibayarkan.
Selain komponen utama, ada fitur-fitur kecil yang sering luput dari perhatian tetapi signifikan dalam membenarkan harga Realme C71 yang kompetitif.
Meskipun menggunakan material plastik (polikarbonat) untuk menjaga harga tetap rendah, kualitas build dan desain bodi yang tipis serta ringan (dengan finishing yang tampak premium) dapat menambah daya tarik. Desain yang modern dan ergonomis, yang membuat ponsel terasa nyaman digenggam, adalah nilai tak terukur yang memengaruhi kepuasan pengguna. Jika C71 menawarkan lapisan pelindung pada layarnya (misalnya Gorilla Glass tertentu), ini adalah poin plus yang menaikkan nilai dan membenarkan harga.
Kehadiran fitur NFC (Near-Field Communication) di segmen harga ini adalah penentu harga yang signifikan. Ponsel dengan NFC selalu diposisikan sedikit lebih tinggi. Jika C71 menyertakan NFC, itu berarti biaya komponen NFC sudah dimasukkan ke dalam BOM, mendorong harga jual sedikit ke atas. Bagi pengguna di perkotaan yang sering menggunakan transaksi digital atau e-Toll, penambahan NFC sangat membenarkan kenaikan harga tersebut.
Sensor sidik jari yang cepat dan responsif, terutama jika ditempatkan di samping (di tombol power) daripada di belakang, juga memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik, menegaskan bahwa ponsel ini tidak mengorbankan fungsionalitas demi harga murah.
Secara keseluruhan, harga Realme C71 diprediksi akan menjadi penawaran yang sangat menarik di pasar entry-level Indonesia. Berdasarkan spekulasi dan tren pasar, C71 harus menyeimbangkan antara peningkatan spesifikasi (terutama RAM, pengisian cepat, dan sensor kamera) dengan batasan harga psikologis yang krusial, yaitu sekitar Rp 2.000.000 hingga Rp 2.300.000 untuk varian utamanya.
Varian 6GB RAM/128GB ROM kemungkinan besar akan menjadi pilihan terbaik bagi konsumen, menawarkan keseimbangan sempurna antara performa masa kini dan harga yang masih ramah di kantong. Jika Realme berhasil menyematkan fitur 90Hz refresh rate dan pengisian daya 33W pada harga ini, C71 akan menjadi "pembunuh" di segmennya, memaksa para pesaing untuk merombak strategi harga mereka.
Keputusan pembelian harus didasarkan pada pemahaman mendalam tentang kebutuhan pribadi. Jika penggunaan didominasi oleh media sosial dan komunikasi ringan, varian 4GB sudah mencukupi, memungkinkan konsumen mendapatkan harga Realme C71 termurah. Namun, jika multitasking dan gaming adalah prioritas, investasi pada varian 6GB atau 8GB adalah keharusan mutlak untuk memastikan masa pakai yang nyaman dan tahan lama.
Tidak hanya perangkat keras, perangkat lunak memainkan peran penting dalam justifikasi harga. Realme UI, antarmuka kustom berbasis Android yang digunakan oleh Realme, telah berevolusi menjadi salah satu UI yang paling dioptimalkan di pasar. Keunggulan optimasi ini, terutama dalam mengelola sumber daya pada perangkat keras kelas entry-level seperti C71, memberikan nilai yang sulit diukur dalam Rupiah tetapi sangat terasa dalam pengalaman pengguna sehari-hari.
Pengelolaan RAM yang efisien, fitur Game Space untuk meningkatkan performa saat bermain, dan opsi kustomisasi visual yang luas memastikan bahwa meskipun harga Realme C71 terjangkau, pengguna tidak merasa menggunakan sistem operasi yang "murahan." Biaya pengembangan dan pemeliharaan Realme UI 3.0 atau versi yang lebih baru (yang kemungkinan akan digunakan C71) telah dimasukkan dalam harga jual, memberikan nilai lebih dibandingkan ponsel yang hanya menggunakan Android murni tanpa optimasi mendalam.
Fitur keamanan dan privasi yang disematkan dalam Realme UI, seperti sistem kloning aplikasi atau Private Safe, juga merupakan nilai tambah. Dalam konteks harga yang kompetitif, fitur keamanan yang kuat seringkali menjadi pembeda antara merek yang serius dalam dukungan jangka panjang dan merek yang hanya fokus pada penjualan cepat. Dengan C71, pengguna mendapatkan janji keamanan yang lebih terjamin, yang merupakan bagian integral dari total biaya kepemilikan.
Penting untuk menggarisbawahi bagaimana Realme bekerja sama dengan pembuat chipset (MediaTek atau Qualcomm) untuk mengoptimalkan kinerja C71. Optimasi ini memastikan bahwa chipset yang dipilih, meskipun terjangkau, dapat bekerja maksimal. Misalnya, teknologi HyperEngine Gaming pada chipset MediaTek memerlukan integrasi perangkat lunak yang cermat dari Realme. Keberhasilan integrasi ini berarti performa gaming di C71 akan lebih baik dibandingkan ponsel lain dengan chipset serupa tetapi tanpa optimasi mendalam, sehingga membenarkan harganya.
Jika Realme C71 sukses menawarkan pengalaman pengguna yang minim lag, antarmuka yang responsif, dan daya tahan baterai yang optimal, maka konsumen akan merasa puas dengan harga yang dibayarkan, bahkan jika harga tersebut sedikit lebih tinggi dari pesaing langsung. Kepercayaan konsumen pada konsistensi performa Realme menjadi faktor penstabil harga yang penting di pasar.
Di segmen entry-level, desain seringkali menjadi pembeda utama karena spesifikasi internal cenderung seragam. Realme C71 diharapkan melanjutkan tren desain C-series yang menarik dan modis, menggunakan material yang ringan namun memberikan kesan solid.
Modul kamera belakang, misalnya, meskipun hanya menampung dua atau tiga lensa, harus didesain sedemikian rupa agar terlihat modern dan premium, seringkali meniru estetika ponsel flagship. Penggunaan pola tekstur atau warna gradien pada penutup belakang (meski terbuat dari plastik) adalah strategi efektif Realme untuk meningkatkan persepsi nilai tanpa meningkatkan biaya produksi secara signifikan. Persepsi visual yang baik ini secara tidak langsung memengaruhi kesediaan konsumen untuk membayar harga Realme C71 yang ditetapkan.
Ketebalan dan bobot perangkat juga krusial. Desain yang ramping dan bobot yang ringan, meskipun memiliki baterai 5000 mAh, menunjukkan kemajuan dalam teknik rekayasa. Ponsel yang terasa tebal dan berat seringkali diasosiasikan dengan komponen murah. Sebaliknya, C71 harus memberikan kesan ergonomis dan minimalis, memberikan pengguna rasa bahwa mereka memegang ponsel yang dirancang dengan cermat, bukan sekadar perangkat yang dirakit dari komponen termurah yang ada.
Pilihan warna yang ditawarkan juga dapat memengaruhi penjualan dan harga. Realme sering merilis varian warna yang berani dan cerah (seperti biru laut atau hijau mint) selain warna standar (hitam dan biru tua). Varian warna yang unik terkadang ditawarkan dalam jumlah terbatas dan dapat menciptakan permintaan yang lebih tinggi, bahkan jika harganya sama dengan varian standar. Pilihan estetika ini memungkinkan Realme untuk menarik segmen pasar yang lebih luas dan mempertahankan daya tarik harga Realme C71 di mata konsumen muda.
Pembelian C71 bukan hanya tentang performa saat ini, tetapi juga tentang seberapa lama perangkat ini akan relevan. Keberlanjutan sebuah ponsel diukur dari dua aspek: daya tahan fisik dan dukungan perangkat lunak.
Daya tahan fisik di segmen ini seringkali menjadi titik lemah. Namun, jika C71 memiliki rating ketahanan terhadap percikan air (misalnya IP52), meskipun kecil, ini adalah peningkatan yang signifikan dalam nilai harga. Fitur ini menambah lapisan perlindungan yang memperpanjang umur perangkat, mengurangi risiko kerusakan karena cairan yang tidak disengaja.
Di sisi perangkat lunak, janji pembaruan keamanan bulanan atau triwulanan selama dua hingga tiga tahun adalah jaminan bahwa C71 akan tetap aman dari ancaman siber. Dukungan perangkat lunak yang panjang ini menambah nilai nyata pada harga Realme C71. Konsumen yang berinvestasi di C71 dapat yakin bahwa ponsel mereka tidak akan kedaluwarsa secara fungsional dalam waktu singkat, yang merupakan pertimbangan penting bagi pengguna yang mencari nilai maksimal dari uang mereka.
Kehadiran komunitas pengguna Realme yang kuat juga mendukung nilai jual C71. Ketersediaan aksesori pihak ketiga (casing, pelindung layar) yang melimpah dan terjangkau di pasaran Indonesia memudahkan pengguna untuk melindungi dan mempersonalisasi perangkat mereka. Ketersediaan aksesori yang mudah dan murah ini, meskipun bukan bagian dari harga jual ponsel, mengurangi total biaya kepemilikan dan membuat C71 menjadi pilihan yang lebih menarik secara keseluruhan.
Segmen harga di bawah Rp 2.5 juta sangat sensitif terhadap perubahan harga. Kenaikan atau penurunan harga sebesar Rp 50.000 saja dapat memengaruhi volume penjualan secara drastis. Realme harus sangat berhati-hati dalam menetapkan harga Realme C71 agar tidak melampaui ambang batas psikologis tertentu.
Ambang batas psikologis pertama adalah Rp 2.000.000. Ponsel yang berada di bawah angka ini dianggap sebagai "super budget." Ambang batas kedua adalah Rp 2.500.000. Melewati angka ini membawa ponsel ke ranah kelas menengah, di mana ekspektasi konsumen terhadap fitur seperti layar AMOLED dan performa gaming meningkat secara eksponensial.
Jika spesifikasi C71 hanya sedikit lebih baik dari pendahulunya, tetapi harganya melonjak Rp 300.000, konsumen akan melihat ini sebagai penurunan nilai. Sebaliknya, jika C71 mampu mempertahankan harga di sekitar Rp 2.100.000 sambil memberikan peningkatan signifikan (misalnya di kamera atau pengisian daya), ia akan dianggap sebagai pembelian yang sangat cerdas.
Pengalaman konsumen di pasar menunjukkan bahwa mereka lebih memilih peningkatan signifikan pada satu atau dua fitur utama (misalnya, kamera menjadi 50MP yang sangat baik, atau pengisian daya 33W yang sangat cepat) daripada peningkatan kecil di semua lini. Realme perlu mengidentifikasi fitur mana yang paling dihargai oleh target pasarnya dan memprioritaskan investasi di sana untuk membenarkan harga jual C71.
Meskipun prediksi menunjukkan harga yang kompetitif, ada beberapa faktor makroekonomi dan industri yang dapat mendorong harga Realme C71 lebih tinggi saat peluncuran, bahkan mencapai batas atas Rp 2.500.000 untuk varian 6GB/128GB:
Jika skenario kenaikan harga ini terjadi, Realme harus melakukan komunikasi pemasaran yang sangat jelas untuk menjelaskan mengapa peningkatan harga tersebut terjadi, menekankan pada fitur-fitur baru seperti performa chipset yang jauh lebih baik atau konektivitas 5G yang baru disematkan, yang memang membenarkan harga yang lebih tinggi. Tanpa justifikasi yang kuat, konsumen akan beralih ke model lawas yang harganya sudah terdepresiasi atau ke pesaing yang menawarkan harga lebih rendah.
Namun, harapan terbesar konsumen adalah bahwa C71 akan tetap setia pada akar seri C-nya: memberikan nilai superior dengan harga yang sangat bersahabat, menjadikan harga Realme C71 sebagai salah satu yang paling dicari di pasar ponsel pintar Indonesia.