Besek bambu adalah wadah tradisional Indonesia yang sangat serbaguna, sering digunakan sebagai pembungkus makanan seperti nasi, pepes, atau oleh-oleh khas daerah. Keunikan besek terletak pada materialnya yang alami serta teknik penganyamannya yang memerlukan ketelatenan. Menguasai cara menganyam besek bambu tidak hanya melestarikan kerajinan tangan, tetapi juga menghasilkan wadah yang ramah lingkungan dan memiliki estetika tersendiri.
Visualisasi teknik dasar penganyaman bambu.
Persiapan Bahan Baku Awal
Kesuksesan menganyam besek sangat bergantung pada kualitas bambu yang dipilih. Besek umumnya dibuat dari bambu jenis tertentu yang tidak mudah pecah dan memiliki serat yang kuat, misalnya bambu tali atau bambu apus.
Pemilihan Bambu: Pilih bambu yang usianya ideal, tidak terlalu muda (rapuh) dan tidak terlalu tua (keras dan sulit dibentuk).
Pembuatan Bilahan (Irisan): Bambu dikupas kulit luarnya, kemudian dipotong memanjang sesuai ukuran yang diinginkan untuk badan besek dan tutupnya. Kunci utama di sini adalah membuat irisan setipis dan selurus mungkin. Ketebalan ideal biasanya antara 1 hingga 2 mm.
Pengeringan: Bilahan bambu harus dikeringkan hingga kadar airnya cukup rendah. Proses pengeringan yang kurang baik akan membuat besek mudah berjamur atau berubah bentuk setelah selesai dianyam.
Langkah-Langkah Menganyam Badan Besek
Menganyam besek melibatkan pembuatan dasar kotak yang kemudian ditinggikan secara bertahap. Teknik yang paling umum digunakan adalah teknik anyam silang (disebut juga teknik polos atau satu di atas satu di bawah).
1. Membuat Alas (Pondasi)
Alas besek adalah fondasi yang menentukan bentuk akhirnya. Besek berbentuk persegi, jadi Anda perlu menyiapkan bilahan bambu dengan jumlah ganjil untuk sisi panjang dan lebar jika menggunakan teknik saling mengunci.
Letakkan bilahan bambu secara paralel (misalnya 5 bilah ke arah sumbu X).
Ambil bilahan keenam, dan mulai anyam secara menyilang: masukkan bilahan penenun di atas bilahan pertama, di bawah bilahan kedua, di atas bilahan ketiga, dan seterusnya.
Setelah satu bilah penuh, balikkan susunan bilahan, dan ulangi proses penyilangan dengan bilahan berikutnya.
Padatkan anyaman hingga membentuk lembaran dasar yang rapat dan rata.
2. Mendirikan Dinding Anyaman
Setelah alas terbentuk, bilahan bambu yang tersisa harus ditegakkan untuk membentuk dinding kotak. Ini adalah bagian yang paling menantang karena membutuhkan ketelitian agar sudutnya tegak lurus.
Tentukan titik pertemuan (sudut) pada alas. Bilahan-bilahan tepi alas akan menjadi penopang vertikal.
Ambil bilahan baru yang akan menjadi dinding, dan selipkan ujungnya di bawah anyaman alas pada salah satu sisi.
Lakukan teknik anyam silang secara terus menerus mengelilingi alas. Setiap kali mencapai sudut, bilahan harus diputar 90 derajat dan anyaman dilanjutkan pada sisi berikutnya.
Pastikan setiap lapisan anyaman dipadatkan ke bawah secara merata agar dinding besek tidak miring atau melengkung.
3. Menyelesaikan dan Memperkuat Bibir Besek
Setelah mencapai ketinggian yang diinginkan, anyaman harus diselesaikan dengan teknik penguncian agar bilahan tidak mudah lepas.
Untuk bilahan terakhir, tekuk sisa ujungnya ke arah luar (atau ke dalam, tergantung gaya akhir yang diinginkan) dan selipkan di sela-sela anyaman di lapisan bawahnya.
Teknik penguncian ini sangat krusial. Seringkali, perajin akan menggunakan bilah bambu kecil tambahan (disebut tusuk pengunci) untuk mengikat empat sudut secara diagonal untuk menambah kekuatan struktur.
Rapikan bagian tepi yang menjulur keluar menggunakan pisau atau gunting tajam.
Tips Tambahan untuk Hasil Maksimal
Menganyam besek adalah praktik yang membutuhkan kesabaran. Berikut beberapa tips untuk meningkatkan kualitas hasil anyaman Anda:
Kelembaban: Meskipun bahan harus kering, sedikit kelembaban (bukan basah) saat menganyam dapat membuat bambu lebih lentur dan tidak mudah patah saat ditekuk tajam.
Kesamaan Ukuran: Pastikan semua bilahan memiliki ketebalan dan lebar yang relatif sama. Variasi ukuran akan menghasilkan permukaan besek yang tidak rata.
Sistem Ikat Samping (Opsional): Untuk besek yang sangat kokoh (biasanya untuk wadah belanja), beberapa perajin menambahkan tali rotan tipis atau benang rami untuk mengikat seluruh badan besek setelah penganyaman selesai.
Dengan latihan yang rutin, Anda akan mampu menciptakan besek bambu yang fungsional dan indah, siap digunakan untuk berbagai kebutuhan rumah tangga atau sebagai produk kerajinan tangan bernilai jual.