Bagaimana Jika Suatu Negara Tidak Mempunyai Dasar Negara?

Tanpa Landasan

Ilustrasi: Negara tanpa landasan yang kokoh.

Setiap negara yang berdaulat di dunia ini dibangun di atas fondasi yang kuat, sebuah kerangka nilai, prinsip, dan kesepakatan yang disebut sebagai dasar negara. Di Indonesia, kita mengenalnya sebagai Pancasila, yang menjadi ideologi, pandangan hidup, serta dasar hukum tertinggi. Namun, pernahkah kita membayangkan, bagaimana jika suatu negara tidak mempunyai dasar negara? Pertanyaan ini membuka tabir potensi kekacauan, ketidakstabilan, dan bahkan kehancuran sebuah tatanan bangsa. Konsekuensi dari ketiadaan dasar negara bisa sangat mengerikan, merasuk ke dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kekacauan Fundamental dan Hilangnya Arah

Tanpa dasar negara, sebuah bangsa akan kehilangan kompas moral dan ideologisnya. Bayangkan sebuah kapal tanpa kemudi di tengah samudra yang luas. Kemana arahnya? Siapa yang menentukan tujuan pelayarannya? Dalam konteks negara, dasar negara berfungsi sebagai panduan dalam merumuskan kebijakan publik, undang-undang, dan bahkan menafsirkan hukum. Jika tidak ada pedoman tunggal ini, maka setiap pemegang kekuasaan, setiap kelompok kepentingan, dapat menciptakan aturan mainnya sendiri. Hal ini akan menimbulkan konflik kepentingan yang tak berkesudahan, ketidakadilan yang merajalela, dan hilangnya rasa percaya masyarakat terhadap institusi negara.

Lebih jauh lagi, dasar negara adalah perekat yang mempersatukan keberagaman dalam suatu bangsa. Ia menjadi kesepakatan kolektif mengenai nilai-nilai luhur yang dijunjung bersama, terlepas dari perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan. Tanpa kesepakatan fundamental ini, setiap kelompok akan cenderung mengedepankan kepentingan primordialnya. Polarisasi sosial akan semakin tajam, potensi disintegrasi bangsa menjadi sangat nyata. Perselisihan mengenai identitas nasional, hak asasi, dan bahkan wilayah negara bisa menjadi pemicu perpecahan.

Ketidakstabilan Politik dan Pemerintahan

Stabilitas politik adalah kunci bagi kemajuan suatu negara. Dasar negara memberikan landasan legitimasi bagi kekuasaan pemerintah. Ia menjadi tolok ukur sejauh mana kebijakan yang dijalankan sesuai dengan cita-cita dan tujuan bangsa. Ketika dasar negara tidak ada, sumber legitimasi kekuasaan menjadi kabur. Siapa yang berhak memerintah? Atas dasar apa mereka memegang kekuasaan? Ini bisa memicu perebutan kekuasaan yang tidak sehat, kudeta, atau bahkan anarki. Pemerintahan yang ada akan rentan terhadap tekanan dari berbagai pihak yang tidak memiliki ikatan fundamental yang sama.

Dalam tatanan perundang-undangan, dasar negara menjadi acuan utama. Konstitusi, undang-undang, dan peraturan di bawahnya seharusnya mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam dasar negara. Tanpa dasar negara, proses pembuatan undang-undang akan menjadi liar dan tidak terarah. Penegakan hukum pun akan kehilangan konsistensinya. Apa yang dianggap benar hari ini bisa saja dianggap salah esok hari, tergantung siapa yang memegang kekuasaan. Ini menciptakan ketidakpastian hukum yang sangat merugikan, baik bagi warga negara maupun bagi investasi dan pembangunan ekonomi.

Dampak Ekonomi dan Sosial yang Merusak

Ketidakstabilan politik dan hukum yang timbul akibat ketiadaan dasar negara akan berdampak langsung pada sendi-sendi ekonomi. Investor, baik domestik maupun asing, akan ragu menanamkan modalnya di negara yang tidak memiliki kepastian hukum dan stabilitas sosial. Kebijakan ekonomi bisa berubah-ubah secara drastis, aset-aset negara bisa disalahgunakan tanpa kontrol yang jelas, dan praktik korupsi bisa merajalela tanpa ada nilai moral yang mengikat. Pertumbuhan ekonomi akan terhambat, kemiskinan dapat meningkat, dan kesenjangan sosial semakin melebar.

Secara sosial, masyarakat akan hidup dalam ketakutan dan ketidakpastian. Hak-hak dasar individu mungkin tidak terjamin, kebebasan berbicara dapat dibatasi secara sewenang-wenang, dan hak minoritas bisa terancam. Rasa kebersamaan dan solidaritas akan terkikis, digantikan oleh kecurigaan dan permusuhan antarkelompok. Pendidikan, kesehatan, dan layanan publik lainnya bisa terabaikan karena prioritas dialihkan pada perebutan kekuasaan dan pemenuhan kepentingan kelompok.

Kesimpulan: Pentingnya Fondasi Bangsa

Dari uraian di atas, jelas bahwa suatu negara tidak mempunyai dasar negara adalah sebuah skenario yang sangat mengkhawatirkan. Dasar negara bukan sekadar dokumen formalitas, melainkan jiwa dan raga sebuah bangsa. Ia adalah janji kolektif untuk hidup bersama dalam kerangka nilai yang disepakati, menjaga keharmonisan, dan mengarahkan kemajuan bangsa menuju cita-cita bersama. Oleh karena itu, menjaga dan mengamalkan dasar negara adalah tugas krusial bagi setiap warga negara demi terwujudnya stabilitas, keadilan, dan kemakmuran.

🏠 Homepage