Dalam lanskap komunikasi digital modern, terutama di kalangan pengguna internet muda dan komunitas daring, berbagai slang dan akronim muncul silih berganti. Salah satu istilah yang belakangan ini sering muncul dan menimbulkan kebingungan bagi mereka yang baru mengenalnya adalah apasus. Memahami akar kata dan konteks penggunaannya sangat penting untuk menavigasi percakapan online dengan lancar.
Untuk memahami apasus, kita harus terlebih dahulu mengurai kata dasarnya, yaitu 'sus'. Kata 'sus' adalah kependekan dari kata bahasa Inggris, suspicious, yang berarti mencurigakan, meragukan, atau tampak tidak beres. Popularitas istilah 'sus' meroket secara global berkat permainan video populer, Among Us. Dalam permainan tersebut, pemain harus mengidentifikasi siapa di antara mereka yang adalah penipu (impostor). Ketika seorang pemain bertingkah aneh atau terlihat tidak meyakinkan, pemain lain akan berkomentar bahwa orang tersebut 'sus'.
Konsep 'sus' ini kemudian meluas keluar dari konteks permainan. Kini, istilah ini digunakan di media sosial seperti Twitter, TikTok, hingga platform chat untuk menggambarkan situasi, benda, atau bahkan perilaku seseorang yang terasa janggal atau menyimpan potensi masalah tersembunyi.
Ketika seseorang bertanya apasus, mereka secara harfiah menanyakan: "Apa yang mencurigakan?" atau "Apa maksud dari kata 'sus' yang Anda gunakan?" Pertanyaan ini sering kali muncul dalam dua skenario utama. Pertama, ketika seseorang melihat istilah 'sus' digunakan tanpa konteks yang jelas dan membutuhkan klarifikasi. Kedua, ketika seseorang menyaksikan suatu tindakan atau postingan yang tampak ganjil dan ingin orang lain mengonfirmasi kecurigaan mereka.
Penggunaan kata 'sus' tidak selalu berarti tuduhan serius. Seringkali, istilah ini digunakan dengan nada ringan atau humoris. Misalnya, jika ada teman yang tiba-tiba membatalkan rencana tanpa alasan yang kuat, seseorang mungkin berkata, "Wah, kok tiba-tiba batal? Sus banget, nih." Di sini, 'sus' lebih merujuk pada sedikit keanehan yang tidak perlu dibesar-besarkan.
Dunia digital terus berevolusi, dan begitu pula slang yang menyertainya. Penggunaan 'sus' telah meluas ke berbagai domain. Dalam konteks berita atau informasi, jika sebuah sumber berita memberikan data yang sangat tidak seimbang atau mengklaim sesuatu yang sulit diverifikasi, pengguna internet bisa menyebut informasi tersebut sebagai 'konten yang sus'. Ini adalah cara cepat untuk menandai informasi yang perlu diverifikasi ulang atau mungkin merupakan disinformasi.
Selain itu, dalam interaksi antarindividu, 'sus' juga dapat merujuk pada penampilan visual yang tidak biasa. Misalnya, foto profil yang diedit secara berlebihan, atau komentar yang terlihat seperti dihasilkan oleh bot, bisa langsung dicap sebagai sus. Kemampuan bahasa slang untuk merangkum sentimen kompleks menjadi satu suku kata menjadikannya alat komunikasi yang sangat efisien di platform dengan batasan karakter atau kecepatan interaksi yang tinggi.
Jika Anda mendengar atau membaca kata apasus, respons terbaik biasanya adalah meminta klarifikasi lebih lanjut mengenai apa yang membuat orang lain merasa curiga. Jika Anda ingin menggunakannya, pastikan audiens Anda memiliki pemahaman dasar tentang konteks digital saat ini. Menggunakan istilah ini di luar lingkungan yang akrab dengan budaya internet dapat menyebabkan kebingungan, sehingga penting untuk menyesuaikan gaya bahasa Anda.
Intinya, apasus adalah manifestasi dari kebutuhan untuk cepat menandai ambiguitas atau keraguan dalam interaksi digital. Ini adalah bagian dari kosakata fleksibel yang terus hidup dan berkembang seiring dengan dinamika budaya internet.