Munculnya benjolan di area leher tentu bisa menimbulkan kekhawatiran. Pertanyaan yang paling sering muncul adalah, apakah setiap benjolan di leher itu berbahaya? Jawabannya adalah tidak. Ada banyak jenis benjolan di leher yang ternyata tidak berbahaya dan bahkan bisa hilang dengan sendirinya.
Memahami karakteristik benjolan yang umum dan tidak mengancam dapat membantu mengurangi kecemasan dan membedakannya dari kondisi yang memerlukan perhatian medis segera. Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai benjolan leher yang tidak berbahaya, ciri-cirinya, serta kapan Anda perlu memeriksakannya ke dokter.
Sistem limfatik kita memiliki kelenjar getah bening yang tersebar di seluruh tubuh, termasuk di leher. Kelenjar ini berfungsi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh untuk menyaring virus, bakteri, dan zat asing lainnya. Ketika tubuh melawan infeksi, kelenjar getah bening bisa membengkak dan terasa seperti benjolan.
Berikut adalah beberapa jenis benjolan di leher yang paling seringkali tidak berbahaya:
Ini adalah penyebab benjolan leher yang paling umum. Pembengkakan ini biasanya terjadi akibat infeksi di area kepala atau leher, seperti:
Benjolan ini biasanya terasa lunak, bisa digerakkan, dan terkadang terasa nyeri saat ditekan. Ukurannya bisa bervariasi, dari sebesar kacang polong hingga sebesar kelereng. Pembengkakan ini bersifat sementara dan akan mengecil seiring dengan sembuhnya infeksi.
Kista ini terbentuk ketika sel-sel kulit di permukaan (epidermis) masuk ke dalam kulit dan mulai berkembang biak. Kista ini berisi keratin, yaitu protein yang juga ditemukan di rambut dan kuku. Kista epidermoid biasanya tumbuh lambat, terasa halus, kenyal, dan tidak nyeri kecuali jika terinfeksi. Ukurannya bisa kecil hingga cukup besar.
Lipoma adalah pertumbuhan jinak dari jaringan lemak. Benjolan ini terasa lunak, mudah digerakkan, dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Lipoma dapat tumbuh di mana saja di tubuh yang memiliki jaringan lemak, termasuk di leher. Ukurannya sangat bervariasi, dari sangat kecil hingga beberapa sentimeter.
Fibroma adalah tumor jinak yang berasal dari jaringan ikat. Di leher, fibroma seringkali berbentuk seperti 'daging tumbuh' yang kecil, bertangkai, dan warnanya sama dengan kulit. Benjolan ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak berbahaya.
Meskipun terdengar serius, TB pada kelenjar getah bening di leher (sering disebut skrofuloderma) bisa muncul sebagai pembengkakan yang awalnya mungkin tidak terasa nyeri. Benjolan ini bisa berkembang menjadi lunak, pecah, dan mengeluarkan nanah. Namun, dengan pengobatan yang tepat, kondisi ini bisa diatasi.
Untuk membedakan benjolan yang tidak berbahaya dari yang berpotensi serius, perhatikan beberapa ciri berikut:
Meskipun ada banyak benjolan leher yang tidak berbahaya, sangat penting untuk tidak mengabaikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuh Anda. Segera konsultasikan ke dokter jika Anda menemukan benjolan di leher dengan ciri-ciri berikut:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin memerlukan pemeriksaan penunjang seperti tes darah, USG leher, CT scan, atau biopsi jika diperlukan untuk menentukan penyebab pasti benjolan tersebut. Diagnosis yang tepat adalah kunci untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Informasi yang disajikan di sini bersifat edukatif dan bukan pengganti nasihat medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan yang berkualifikasi mengenai kondisi kesehatan Anda.