Memilih anting yang tepat bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi mereka yang memiliki cuping telinga (lobus) yang tebal atau lebih berisi. Berbeda dengan telinga yang tipis, telinga yang tebal memerlukan jenis anting tertentu agar terlihat seimbang, nyaman dipakai, dan tidak tertarik ke bawah karena berat.
Kesalahan umum yang sering dilakukan adalah memilih anting yang terlalu kecil atau terlalu ringan, yang justru akan "tenggelam" di antara lipatan telinga. Untuk mencapai tampilan yang harmonis dan elegan, ada beberapa prinsip dan jenis anting yang sangat direkomendasikan untuk Anda yang memiliki telinga tebal.
1. Pilih Anting dengan Penyangga yang Kuat
Kenyamanan adalah kunci. Karena cuping telinga tebal cenderung lebih berat, Anda harus mencari anting dengan mekanisme pengunci yang sangat aman. Hindari kaitan berbentuk 'C' yang longgar.
- Kait Berputar (Leverback): Ini adalah pilihan terbaik. Kait jenis ini melingkari telinga dan terkunci di bagian belakang, memberikan keamanan maksimal dan mencegah anting terjatuh atau tertarik ke bawah.
- Kait Belakang Sekrup (Screw Back): Meskipun memerlukan waktu lebih lama untuk dipasang, penguncian sekrup memberikan penyesuaian tekanan yang sangat baik, memastikan anting tetap kokoh di tempatnya.
- Kait Tiang Tebal (Thicker Posts): Untuk anting tusuk (stud), pastikan tiang (pin) anting cukup tebal dan panjang agar dapat menembus seluruh ketebalan cuping tanpa menekan terlalu keras di belakang.
2. Prioritaskan Gaya Anting Menjuntai (Dangle atau Drop)
Anting yang menjuntai (dangle earrings) seringkali menjadi pilihan paling menyanjung untuk telinga tebal. Mengapa? Karena beratnya didistribusikan ke bawah, mengikuti gravitasi alami, daripada menekan langsung ke area lobus.
Pastikan anting tersebut cukup panjang. Anting yang terlalu pendek (hanya sedikit melewati cuping) mungkin masih terlihat tidak seimbang. Carilah desain yang panjangnya melewati garis rahang atau setidaknya mencapai sepertiga leher. Ini akan menciptakan garis visual yang memanjang dan anggun.
3. Hindari Anting Stud yang Terlalu Besar atau Berat
Meskipun anting stud populer, model ini bisa menjadi masalah jika cuping Anda tebal dan Anda memilih batu permata yang terlalu besar atau liontin yang berat. Beban yang terpusat pada satu titik tusukan dapat meregangkan tindikan seiring waktu.
Jika Anda tetap menyukai anting stud, pilih stud yang ukurannya proporsional dengan ketebalan telinga Anda. Misalnya, jika cuping Anda tebal, stud berlian kecil atau mutiara berdiameter 5-7 mm akan terlihat lebih pas daripada stud besar berdiameter 12 mm.
4. Pertimbangkan Bobot Bahan
Berat aktual anting sangat berpengaruh. Meskipun emas putih atau perak Sterling adalah pilihan populer, logam yang lebih padat akan terasa lebih berat.
- Pilihan Bahan Ringan: Pertimbangkan anting yang menggunakan bahan ringan seperti titanium, atau desain yang banyak menggunakan kawat halus (filigree) atau rantai tipis untuk mencapai panjang tanpa menambah bobot berlebih.
- Keseimbangan Visual: Desain yang tampak besar namun sebenarnya berongga (hollow) atau terbuat dari bahan ringan adalah solusi fantastis untuk mendapatkan tampilan dramatis tanpa membebani telinga Anda.
5. Hindari Hoop Kecil yang Terlalu Ketat
Hoop atau anting lingkaran adalah gaya klasik, tetapi hati-hati dengan ukurannya. Hoop yang ukurannya pas-pasan dan hanya sedikit menutupi cuping telinga dapat terlihat "tercekik" pada telinga yang tebal. Jika Anda menyukai hoop, pilih hoop yang berdiameter besar dan menjuntai di bawah cuping, bukan yang terpasang erat melingkari lobus.
Kesimpulannya, bagi pemilik telinga tebal, kunci sukses dalam memilih anting adalah mengutamakan kenyamanan melalui penguncian yang kuat, memilih gaya yang memanjang seperti dangle atau chandelier, dan memperhatikan keseimbangan antara ukuran visual anting dan bobot fisiknya.