Ilustrasi sederhana menggambarkan konsep anting sumpel yang menggantung.
Di dunia perhiasan, terdapat banyak sekali model anting yang populer, mulai dari stud minimalis hingga chandelier yang gemerlap. Namun, ada satu model yang mempertahankan pesonanya dari masa ke masa, yaitu anting sumpel. Meskipun namanya mungkin terdengar sederhana, anting sumpel adalah manifestasi gaya klasik yang sering kali diabaikan dalam tren modern, padahal ia menawarkan keanggunan dan kenyamanan yang tak tertandingi.
Secara harfiah, "sumpel" merujuk pada fungsi penyumbat atau penahan. Dalam konteks perhiasan, anting sumpel merujuk pada model anting yang memiliki mekanisme pengunci sederhana, biasanya berupa kawat atau batang kecil yang diselipkan ke lubang tindik dan kemudian ditahan atau "disumpel" dari bagian belakang, sering kali dengan penutup karet atau logam kecil. Namun, dalam konteks mode Indonesia, istilah ini lebih sering diasosiasikan dengan desain anting yang menggantung (dangle) namun memiliki bagian penopang yang relatif tebal atau terlihat kokoh di bagian belakang lubang tindik.
Model ini berbeda dengan anting kait (hook) biasa yang hanya bergantung pada gravitasi. Anting sumpel umumnya memberikan stabilitas lebih baik, membuatnya ideal untuk anting dengan berat sedang hingga sedikit berat, atau bagi mereka yang tidak ingin antingnya bergerak terlalu liar saat beraktivitas.
Popularitas anting sumpel tidak hanya didasarkan pada sejarah atau budaya tertentu, tetapi juga pada fungsionalitasnya yang superior untuk jenis anting tertentu. Berikut adalah beberapa alasan mengapa perhiasan jenis ini masih menjadi pilihan favorit:
Meskipun konsep dasarnya adalah tentang penahanan, anting sumpel telah berevolusi menjadi beragam bentuk. Desain kuno mungkin hanya berupa kawat emas tebal, namun kini, kita bisa melihat inovasi yang memadukan teknologi modern.
Saat ini, banyak perhiasan kontemporer mengadopsi konsep ini dalam bentuk yang lebih halus. Misalnya, anting tusuk dengan bagian belakang yang sedikit lebih lebar dan mengunci, memberikan tampilan yang bersih tanpa bagian pengunci yang mencolok. Mereka sering menggunakan bahan seperti perak sterling atau emas putih dengan finishing matte.
Di berbagai budaya di Indonesia, anting sumpel sering menjadi bagian penting dari perhiasan adat. Misalnya, pada perhiasan Jawa atau Bali, anting sering kali berukuran besar dengan ukiran rumit. Bagian belakangnya harus dirancang kuat untuk menopang berat perhiasan yang sering dihiasi emas tebal dan permata. Penggunaan sumpel di sini bukan hanya soal keamanan, tetapi juga menjaga posisi anting agar tetap tegak lurus dan menampilkan detail ukiran secara sempurna.
Beberapa perhiasan mewah menggabungkan kenyamanan sumpel dengan estetika anting kait. Kawat utama yang dimasukkan ke lubang telinga mungkin terlihat seperti kawat sederhana, tetapi di belakang daun telinga terdapat mekanisme pengunci yang berfungsi seperti sumpel yang bisa dilepas pasang. Ini memberikan ilusi anting yang melayang namun tetap aman saat dipakai.
Memilih anting sumpel sangat bergantung pada preferensi pribadi dan seberapa sering Anda ingin melepas dan memasangnya. Jika Anda mencari perhiasan yang aman untuk dipakai sepanjang hari tanpa khawatir jatuh, terutama jika anting tersebut memiliki nilai sentimental atau material yang tinggi, anting dengan mekanisme sumpel yang solid adalah investasi yang bijak. Ia membuktikan bahwa kenyamanan dan keamanan tidak harus mengorbankan keindahan dan gaya.