Anting pusat, atau yang lebih dikenal dalam istilah populer sebagai septum piercing, telah lama menjadi bagian penting dari sejarah budaya manusia. Jauh dari sekadar tren mode sesaat, tindikan pada bagian sekat hidung ini membawa makna mendalam, mulai dari penanda status sosial, ritual keagamaan, hingga ekspresi diri dalam masyarakat kontemporer. Memahami sejarah dan etiket seputar anting pusat akan memberikan apresiasi yang lebih kaya terhadap aksesori unik ini.
Catatan arkeologi menunjukkan bahwa anting pusat bukanlah fenomena baru. Berbagai peradaban kuno, terutama di Amerika Tengah dan Selatan, seperti suku Aztec dan Maya, seringkali menggunakan tindikan hidung, termasuk septum, sebagai simbol keberanian, kekayaan, atau koneksi spiritual. Bahan yang digunakan pun bervariasi, mulai dari tulang, batu giok, hingga logam mulia. Di India, tindikan hidung (termasuk variasi septum) sering dikaitkan dengan tradisi pernikahan dan kesuburan, khususnya di beberapa wilayah tertentu.
Seiring waktu, persepsi terhadap anting pusat mengalami transformasi signifikan ketika ia memasuki budaya Barat. Pada abad ke-20, tindikan ini sempat diasosiasikan dengan subkultur tertentu, seperti komunitas punk dan goth. Namun, abad ke-21 menandai penerimaan yang jauh lebih luas. Kini, anting pusat telah menjadi gaya yang semakin populer di kalangan masyarakat umum, seringkali terlihat pada selebriti, atlet, dan figur publik, yang membuktikan bahwa batasan antara "alternatif" dan "mainstream" semakin kabur dalam dunia mode.
Keindahan dari anting pusat terletak pada variasi perhiasannya. Meskipun konsepnya sama—menembus septum—pilihan perhiasan sangat menentukan tampilan akhir. Beberapa jenis yang paling populer meliputi:
Memilih lokasi yang tepat dan profesional yang terlatih sangat krusial ketika memutuskan untuk memasang anting pusat. Septum piercing dilakukan pada bagian lunak yang disebut sweet spot, yaitu area antara tulang rawan hidung dan bagian bawahnya. Tindakan yang dilakukan oleh profesional yang higienis meminimalkan risiko infeksi dan komplikasi.
Fase penyembuhan anting pusat umumnya memakan waktu antara 6 hingga 12 minggu, meskipun mungkin terasa sembuh lebih cepat di permukaan. Selama masa penyembuhan ini, perawatan rutin sangat penting. Ini termasuk membersihkan area tindikan dua kali sehari menggunakan larutan garam steril (saline solution). Hindari memutar atau menyentuh anting tanpa alasan yang jelas, dan jauhkan dari bahan kimia keras seperti alkohol atau hidrogen peroksida, karena dapat mengiritasi jaringan yang sedang memulih. Pemilihan material awal (biasanya titanium atau baja bedah) juga berperan besar dalam keberhasilan penyembuhan.
Di masa lalu, stigma profesional sering menjadi penghalang utama bagi individu yang ingin memasang anting pusat. Namun, kesadaran akan ekspresi pribadi telah mengubah pandangan ini secara bertahap. Banyak orang kini memilih perhiasan yang lebih minimalis, seperti cincin kecil berwarna perak atau emas polos, yang dianggap lebih mudah diterima di lingkungan kantor yang konservatif. Kemampuan untuk "memutar" anting ke dalam lubang hidung (jika menggunakan horseshoe barbell) juga memberikan fleksibilitas bagi mereka yang memerlukan penampilan yang lebih formal sewaktu-waktu.
Pada dasarnya, anting pusat adalah sebuah pernyataan. Ia mencerminkan keberanian untuk menonjol dan merayakan keunikan diri. Baik Anda memilihnya untuk alasan estetika, budaya, atau hanya karena menyukai tampilannya, anting pusat menawarkan kanvas yang menarik untuk personalisasi gaya Anda. Selalu utamakan kesehatan dan kebersihan saat mengeksplorasi dunia tindikan tubuh yang memukau ini.