Ilustrasi: Perawatan pada area tenggorokan
Sariawan, atau stomatitis aftosa, adalah luka kecil yang menyakitkan yang dapat muncul di dalam mulut, termasuk pada area tenggorokan (faringitis herpetiformis atau luka yang sangat dalam). Rasa sakit saat menelan atau berbicara seringkali menjadi keluhan utama. Banyak orang secara naluriah mencari obat yang kuat, dan pertanyaan mengenai antibiotik untuk sariawan di tenggorokan sering muncul.
Penting untuk dipahami bahwa sariawan biasa, yang disebabkan oleh trauma fisik (misalnya tergigit saat makan), stres, kekurangan nutrisi, atau perubahan hormonal, **umumnya tidak disebabkan oleh bakteri**. Kondisi ini adalah peradangan non-infeksius pada mukosa mulut. Oleh karena itu, antibiotik—obat yang dirancang khusus untuk membunuh bakteri—biasanya tidak efektif dan seringkali tidak diperlukan untuk pengobatan sariawan biasa.
Antibiotik hanya diresepkan jika sariawan tersebut merupakan manifestasi atau komplikasi dari infeksi bakteri yang mendasarinya. Ada beberapa kondisi di mana dokter mungkin mempertimbangkan pemberian antibiotik:
Jika sariawan di tenggorokan Anda tidak kunjung sembuh lebih dari dua minggu, semakin membesar, atau disertai demam tinggi, mual, dan pembengkakan kelenjar getah bening yang signifikan, konsultasi medis sangat penting untuk memastikan diagnosis yang tepat—apakah itu jamur (seperti kandidiasis), virus (seperti herpes), atau bakteri.
Karena sebagian besar kasus sariawan di tenggorokan bukan disebabkan oleh bakteri, fokus pengobatan biasanya diarahkan pada pereda nyeri, pengurangan peradangan, dan mempercepat penyembuhan:
Mencegah adalah kunci, terutama jika Anda rentan mengalami luka di area tenggorokan. Pastikan asupan nutrisi Anda terpenuhi, khususnya vitamin B12, zat besi, dan asam folat. Hindari makanan yang terlalu asam, pedas, atau keras yang dapat mengiritasi dinding tenggorokan. Selain itu, kelola stres dengan baik, karena ini sering menjadi pemicu utama munculnya sariawan.
Kesimpulannya, antibiotik untuk sariawan di tenggorokan hanya relevan jika infeksi bakteri terbukti menjadi penyebab utama atau komplikasi. Untuk sariawan biasa, fokuslah pada pengobatan suportif dan pereda gejala.